Kamis, 22 Juli 2010


Becak Perpustakaan Keliling
by: Ewik, Eliza, Rani

Becak baru, bukan sembarang becak.. hehehe...
bikinan asli dari Fakultas Psikologi UNAIR Surabaya yang digawangi oleh saya, eliza, dan rani. Kami menyebutnya BPK (Becak Perpustakaan Keliling). BPK berbeda dengan perpustakaan-perpustakaan keliling yang lain.. kenapa, karena kelilingnya cuma ke TK atau ke POS PAUD aja (Pendidikan Anak Usia Dini). BPK diperuntukkan untuk ibu-ibu yang sedang menunggu anaknya yang sedang mengikuti pembelajaran di TK maupun POS PAUD.
Tujuan adanya becak ini simpel, kita pingin ibu-ibu juga memiliki wawasan mengenai tumbuh kembang anak tidak hanya dari pengalaman yang diceritakan secara turun menurun namun juga didukung oleh teori tentang tumbuh kembang anak. Teori-teori ini kita sajikan melalui buku-buku perkembangan dan buku tentang pola asuh anak.
Jadi di becak ini, hanya tersedia tentang buku untuk ibu-ibu, buku resep makanan, dan buku cerita untuk putra-putrinya.
Awalnya ide ini muncul akibat adanya suatu tugas mata kuliah yang menuntut semua mahasiswanya bikin semacam penelitian gitu dengan hadiah, bagi siapa yang idenya unik dan original akan diwujudkan dan didanai oleh fakultas. Kata-kata "pendanaan" awalnya yang bikin kita semangat buat ngedapetin hadiah itu. Alhasil timbul deh ide ini awalnya dicetus oleh kakak kelas kami, setelah kami pikir-pikir, kami buat proposal penelitan, dan.... Alhamdulillah, becak kami akhirnya didanai oleh fakultas dan jadilah BPK ini.
Penuh problematika dari awal sampe nih becak bener-bener jalan, hehe... Dari mulai nyari buku, nyari sponsor karena dananya kurang (kita beli becak) sampe bingung nyari tempat buat ngendon si becak. :)
Tapi, usaha kami ga sia-sia, kami pengen becak ini terus jalan, kami ingin, banyak ibu-ibu yang jatuh hati sama BPK kami (amiin... ). 

Rabu, 21 Juli 2010

Traffic Jam



MACET (lagi....)

Lagi heboh berita kemacetan yang konon katanya di televisi, tahun 2015 Jakarta akan macet total jika tidak segera mencari solusi untuk menurunkan pertumbuhan penggunaan kendaraan bermotor.  Segala usah audah dicoba mulai ada busway, perbaikan jalan, perluasan jalan, menaikkan bbm, sampe akhirnya habis dinaikin harga bbm jadi malah disubsidi... 
Walaupun saya bukan warga Jakarta, tetapi setidaknya saya cukup sering minimal setahun sekali pas lebaran ke jakarta, karena  sejatinya papa saya kecil dan dibesarkan di ibu kota Indonesia. Oke, mungkin saya memiliki beberapa solusi yang mungkin saja bisa menambah ide atau justru memperburuk, hehe... namanya juga mencoba, nggak ada salahnya kan. :)

1. Pajak untuk semuanya. Makan kita bayar pajak kan (harga belum termasuk ppn 10%). Nah bayangin aja, kalau segitu bayaknya orang Indonesia bayar pajak, wiiih pasti banyak banget. Pajak untuk semua, pengalokasian secara benar untuk meningkatkan kesejahteraan termasuk didalamnya perbaikan sarana dan prasarana. 
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan— dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak#Fungsi_pajak)

2. Pembatasan produksi kendaraan yang diimbangi dengan pembuatan terminal atau tempat pemberhentian yang nyaman untuk angkutan kota. sebenarnya nyaman kok naik kendaraan umum itu, cuma berhubung nggak ada tempat pemberhentian yang nyaman dan membuat angkutan kota cenderung jalan pelan-pelan untuk mencari penumpang, jadi mending naik motor atau mobil supaya lebih cepet. Kalau misalnya tempat pemberhentian nyaman, penumpang akan menunggu di terminal itu, jadi angkutan umum kan berjalan lebih efisien dan tertib.

3. Masing-masing memiliki hubungan kausal, setelah ada terminal pasti timbul pertanyaan (nah, caranya gimana buat ke terminal?; ya jalan kaki laah atau naik sepeda; nah tambah macet ntar... ; uuups...) ehm.. buat jalan untuk pejalan kaki yang nyaman. Terminal yang dibuat ga perlu muluk-muluk ada tempat gede kayak layaknya terminal tapi cukup kaya halte atau tanda tempat pemberhentian dengan catatan angkutan umum dilarang untuk menerima penumpang atau menurunkan penumpang jika tidak pada halte. Dalam hal ini, penumpang termasuk saya akan  dituntut juga untuk disiplin. Jalan khusus untuk pejalan kaki yang gabung ma buat naik sepeda. Sekarang ada bike to work tapi cuma sehari dua hari, truss ilang...

4. Butuh biaya besar untuk mendukung semuanya itu.

Opini-opini diatas hanyalah unek-unek yang greget pingin disampein pas nonton berita. Saran atau komentar atau diskusi lebih lanjut sangat dinanti :)

Sumber gambar: google

Selasa, 20 Juli 2010

1st Episode

 Just a Little Note : 
Sebuah catatan kecil tentang apapun yang sedang aku pikirkan.. catatan gado-gado... ehm ga juga.. ehm.. iya ding, hehe..
Oke semoga awal tulisan ini ga jadi mangkrak seperti sebelumnya, blog yang cuma diisi dengan 2 puisi yang ga jelas juga maknanya, haha...
Semoga tulisan-tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman semua... :)

Salam
Ewik