Rabu, 21 Juli 2010

Traffic Jam



MACET (lagi....)

Lagi heboh berita kemacetan yang konon katanya di televisi, tahun 2015 Jakarta akan macet total jika tidak segera mencari solusi untuk menurunkan pertumbuhan penggunaan kendaraan bermotor.  Segala usah audah dicoba mulai ada busway, perbaikan jalan, perluasan jalan, menaikkan bbm, sampe akhirnya habis dinaikin harga bbm jadi malah disubsidi... 
Walaupun saya bukan warga Jakarta, tetapi setidaknya saya cukup sering minimal setahun sekali pas lebaran ke jakarta, karena  sejatinya papa saya kecil dan dibesarkan di ibu kota Indonesia. Oke, mungkin saya memiliki beberapa solusi yang mungkin saja bisa menambah ide atau justru memperburuk, hehe... namanya juga mencoba, nggak ada salahnya kan. :)

1. Pajak untuk semuanya. Makan kita bayar pajak kan (harga belum termasuk ppn 10%). Nah bayangin aja, kalau segitu bayaknya orang Indonesia bayar pajak, wiiih pasti banyak banget. Pajak untuk semua, pengalokasian secara benar untuk meningkatkan kesejahteraan termasuk didalamnya perbaikan sarana dan prasarana. 
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan— dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak#Fungsi_pajak)

2. Pembatasan produksi kendaraan yang diimbangi dengan pembuatan terminal atau tempat pemberhentian yang nyaman untuk angkutan kota. sebenarnya nyaman kok naik kendaraan umum itu, cuma berhubung nggak ada tempat pemberhentian yang nyaman dan membuat angkutan kota cenderung jalan pelan-pelan untuk mencari penumpang, jadi mending naik motor atau mobil supaya lebih cepet. Kalau misalnya tempat pemberhentian nyaman, penumpang akan menunggu di terminal itu, jadi angkutan umum kan berjalan lebih efisien dan tertib.

3. Masing-masing memiliki hubungan kausal, setelah ada terminal pasti timbul pertanyaan (nah, caranya gimana buat ke terminal?; ya jalan kaki laah atau naik sepeda; nah tambah macet ntar... ; uuups...) ehm.. buat jalan untuk pejalan kaki yang nyaman. Terminal yang dibuat ga perlu muluk-muluk ada tempat gede kayak layaknya terminal tapi cukup kaya halte atau tanda tempat pemberhentian dengan catatan angkutan umum dilarang untuk menerima penumpang atau menurunkan penumpang jika tidak pada halte. Dalam hal ini, penumpang termasuk saya akan  dituntut juga untuk disiplin. Jalan khusus untuk pejalan kaki yang gabung ma buat naik sepeda. Sekarang ada bike to work tapi cuma sehari dua hari, truss ilang...

4. Butuh biaya besar untuk mendukung semuanya itu.

Opini-opini diatas hanyalah unek-unek yang greget pingin disampein pas nonton berita. Saran atau komentar atau diskusi lebih lanjut sangat dinanti :)

Sumber gambar: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar