Selasa, 31 Mei 2011

THE MOST WANTED: SCHOLARSHIP (part 3)



Hehehe.... baru posting lagi, akhirnya setelah bergelut dengan ribuan angka..... saya bisa posting lagiii, yipiiie!!
Oke, kemarin itu di part 2 saya menceritakan tentang tipu muslihat lihai bin aduhai oleh lembaga beasiswa X. Dari petemuan di Surabaya kemudian lanjut konferensi di Jakarta di hotel berbintang lima, saya bersama 8 teman lainnya disuguhkan berbagai tawaran menarik ke beberapa negara baik Asia Tenggara sampai Eropa beserta janji manis dengan tawaran-tawaran menarik.
Saat itu aku memilih yang paling dekat dengan negara Indonesia, dan mayoritas yang lain memilih daerah Eropa. Baik setelah itu sehari setelah konferensi itu, pihak lembaga X menyuruh tiap anak untuk membayar 2 juta rupiah sebagai dalih untuk simpanan atau uang kas selama kita nanti studi di luar negeri. Dikirimlah melalui rekening Si pak X itu. 2 juta itu nominal terkecil yang paling dekat dengan Indonesia, yang memilih Eropa maka semakin besar.
Mama dan Papa sudah mulai sedikit curiga, tetapi curiga itu ditutup perasaan senang karena teman-teman yang lain masih semangat untuk mengikuti kepandaian lembaga X itu. Seminggu kemudian, lembaga X meminta tambahan biaya administrasi untuk mengurus biaya pendaftaran dan studi awalan sebagai pengenalan senilai 3 juta rupiah. Sampai inilah, papa saya menyuruh saya untuk mengikuti omong kosong dari lembaga X ini. Saya cukup sedih, karena hanya saya yang berhenti dalam beasiswa ini (dulu sedih sekarang sangat amat bersyukur... :)).

Teman-teman yang lain, kemudian menghubungi saya dan menanyakan kepada saya kenapa saya kok memutuskan untuk berhenti, baik saya kemudian mengatakan, finansial saya tidak cukup kalau terus-terusan bayar seperti ini. Yang bikin agak iri, teman-teman saya sering menelepon saya dan berkata, "wik kita ini minggu depan mau ke ****** mau nitip oleh-oleh?" yaa ceritanya, mereka mau studi awalan selama satu minggu di negara tujuan masing-masing. Saya hanya berkata,"Wah.. selamat yaa, ya wis aku titip kaos yang ada tulisan negaranya aja, ntar kalau emang udah mau berangkat telfon ya, ntar aku langsung capcus ke bandara".
Oke, saya tinggu 1 minggu, katanya keberangkatan mereka ditunda, minggu ke 2 tidak ada kabar, sampai minggu ke 3 teman saya telepon,"Ehm Wik,... sabar ya...... kita ini ga jadi berangkat..... untuk seterusnya..", kaget bin bingung. "Loh kenapa?", "ehm anu,,, kita ditipu....". Seketika itu saya nggak bisa ngomong apa-apa, saya nangis, saya langsung ngomong sama orangtua saya, sama teman-teman saya dan terutama pihak sekolah. Saya harus membayar 6 juta rupiah untuk pembelajaran ini.
Oke teman-teman tunggu THE MOST WANTED SCHOLARSHIP (part 4), saya akan membagi-bagi tips untuk menjadi sebuah pembelajaran bagi semua supaya tidak ada lagi korban penipuan beasiswa, cukup saya dan teman-teman saya....

@ewiksekid

Sabtu, 21 Mei 2011

THE MOST WANTED: SCHOLARSHIP (part 2)

WASPADALAH! WASPADALAH!




Halo teman-teman... Yup! Part 2 kali ini, saya bakal cerita tentang pengalaman yang membuat saya sangat lebih berhati-hati dengan yang namanya BEASISWA LUAR NEGERI! Kalo diinget ya kadang sebel, sedih, sekaligus bersyukur.


Ini terjadi 5 tahun yang lalu ketika saya duduk dikelas 1 SMA di sebuah SMAN favorit di Surabaya. Waktu itu disekolah saat itu sedang ramai-ramainya mendaftar seleksi beasiswa luar negeri melalui sebuah lembaga bernama X. Lembaga X itu menawarkan beasiswa untuk siswa SMA yang ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi nanti di luar negeri. Jadi, waktu itu saya mendaftar kelas 1, jadi beasiswa itu akan saya dapat ketika lulus SMA.


Banyak temen-temen yang daftar akhirnya, saya ikutan juga. Uang pendaftaran 100.000, mendaftar melalui kantor OSIS, dan mendapat tanda bukti peserta. Seminggu kemudian, saya melakukan seleksi yang bertempat di salah satu universitas negeri yang terkenal di Surabaya. Bangga, karena lawan-lawan saya sudah duduk di kelas 2 dan 3. Sempet grogi juga soalnya, pesertanya mencapai 500 peserta dari berbagai SMA baik dari Surabaya dan diluar Surabaya. Kami mengerjakan tes tulis secara massal di aula.


Lembaga ini kemudian, menawarkan untuk menjadi member dengan iming-iming fasilitas informasi beasiswa yang lain di kemudian hari dengan membayar 15.000 tiap orang. Yup benar! karena saya begitu antusias, saya juga mendaftar jadi member, hehe...


Oke, dari sini keganjalan pertama muncul (saya tidak menyadari sebelumnya bahwa ini ganjal, hahaha...). Seleksi ini sistemnya gugur, dari tes masal, saya lolos untuk seleksi kedua. Seleksi kedua, berupa presentasi visi misi didepan peserta lain dan tempatnya tetap di aula. Keganjalan kedua (tetap saya terbuai olehnya... :p) mulai dari pendaftaran ulang, bayar member, sampai MC sekalipun cuma ditangani sama 5 orang yang sama! Hebat banget orang-orang ini ya, lihai, licik, tapi perkasa. Gimana ga perkasa, menangani administrasi 500 orang, MC pula!


Dari hasil itu diumumkan 30 besar, dan saya sangat bersyukur (waktu itu...) saya lolos 30 besar, hehehe... Seminggu kemudian, saya mendapatkan undangan bersama orangtua untuk menghadiri penyampaian program oleh lembaga X itu, tempatnya ga main-main, dilakukan dan bekerjasama dengan salah satu Universitas Negeri lainnya yang juga terkenal di Surabaya. Wah, orang tua saya senang sekali (waktu itu juga...), kami datang, dan ternyata 5 orang yang saya ceritakan sebelumnya juga menangani pertemuan ini (keganjalan ke 3). Dari pertemuan itu, kami diminta untuk membayar 1,5 juta. 1,5 juta ini sebagian untuk administrasi dan sebagian lagi masuk ke kas lembaga tersebut atas nama kami (kita bayar kas lah istilahnya dan katanya sih bisa diambil, waktu itu juga... ).


Setelah itu, dari 30 orang yang diundang yang menyatakan lanjut ada 9 orang dan sisanya memilih mundur karena alasan yang bermacam-macam. Awalnya saya ragu, tetapi orangtua saya mendukung karena ayah saya sebagian besar waktunya bekerja diluar negeri jadi yang berbau luar negeri pasti semangat (kalau tau akhirnya mengenaskan, mungkin jelas ga semangat.... ). 9 orang itu termasuk saya (kayaknya berhasil kena pelet waktu itu...), teman-teman saya lainnya adalah anak-anak yang pintar dan ada juga yang salah satu finalis pemilihan putra-putri daerah, ada juga yang artis. Siip, saya lanjut ke seleksi selanjutnya.


Petemuan selanjutnya dilakukan di Jakarta di salah satu hotel bintang 5 dan menurut saya, wiih gilak nih lembaga keren banget. Oke kami berangkat kesana dan menghadiri konferensi mini berisi penjelasan sistem pemberian beasiswa. Dari sinilah keganjalan-keganjalan itu semakin terlihat jelas dan saya semakin 'terlenaaa...huwooo huwooo terlena.... --" Dari penjelasan dan berlanjut ke beberapa tipuan muslihat lainnya membuat saya akhirnya MUNDUR DARI PROGRAM INI dan kehilangan 6 JUTA rupiah (ini nominal kehilangan paling kecil)!! looh ada apa ini??






To be continued......


Kamis, 19 Mei 2011

THE MOST WANTED: SCHOLARSHIP

Soal yang satu ini ibarat lagu,"Jatuh bangun akuuuu mengejarmuuuu, namun dirimuu tak mau mengerti....." yap benar sekali! Beasiswa apalagi keluar negeri jadi inceran dan diburu oleh banyak orang. Baik beasiswa yang sifatnya full scholarship ampe yang gratisnya cuma pendaftaran sekolah aja.

Beberapa hari kedepan saya akan berbagi cerita sama temen-temen yang baca posting-an ini. Sedikit curhat, saya sudah mencoba berbagai macam bentuk beasiswa baik untuk waktu 4 tahun sampai hanya 2 minggu, dan kebanyakan gagal. Mungkin kegagalan ini bisa buat senjata temen-temen supaya berhasil. Mungkin ada beberapa nama berikut yang tidak asing menurut kalian. Bina Antarbudaya, IIEF, Erasmus Mundus, sampai PCMI. Saya akan menceritakan pengalaman menarik dari teman-teman saya yang sudah berangkat melalui program-program tersebut, jadi bisa belajar langsung dari pakarnya, karena diantara nama-nama tersebut saya selalu mendapatkan kartu "Coba lagi tahun depan", hehe..

Baiklah teman-teman, tunggu posting-an berikutnya. Episode pertama mungkin berbagi tips untuk memilih beasiswa yang benar akan keberadaannya. Sebagai informasi saya pernah ditipu oleh satu pihak pemberi beasiswa. Sebut saja lembaga itu adalah lembaga X (bukan nama sebenarnya...) yang jelas bukan nama-nama yang saya sebutkan sebelumnya. :)

Ok teman-teman. Ini bisa dibilang, bersambung....