Sabtu, 18 Juni 2011

Bincang Sore Seru Bersama Kak Jie (inije.com)

4 Kepribadian Inijie

1st episode with Kak Jie (inijie.com)


Hasil bincang sore seru bareng kak Jie di Sutos, banyak banget pelajaran baru yang aku dapet dari proses pembentukan personal brand kak Jie melalui inijie.com. Blog yang satu ini, memberi insiprasi tersendiri bagi saya dan mungkin bagi pembaca yang lainnya juga. Terinspirasi untuk makan, terinspirasi untuk nongkrong, terinspirasi untuk jalan-jalan, dan terinspirasi untuk nge-blog. Apa yang membuat Kak Jie mampu untuk membentuk personal brand nya melalui inijie.com? Mungkin brand positioning dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Apakah brand positioning itu? Brand positioning adalah sebuah langkah strategi dalam membentuk personal brand seseorang. Strategi ini merupakan perpaduan antara seni dan ilmiah yang menghasilkan sebuah keuntungan kompetitif ketika dibandingkan dengan pilihan yang lain. Banyak blog-blog kuliner di Indonesia yang sama-sama tentunya membahas akan makanan, namun kak Jie mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan blog-blog kuliner lain di Indonesia. Perbedaannya terletak pada tampilan foto makanan yang bening dan lezat, ditambah sama hasil tulisan Kak Jie di inijie.com yang nyantai, ibaratnya easyreading (kalau musik: easylistening,he..he..).

Selain itu yang beda adalah kak Jie tidak hanya melulu me-review masalah makanan, tapi juga tempat nongkrong, tempat jalan-jalan yang bisa dijadiin referensi tempat buat kumpul sama keluarga atau temen-temen. Konsistensinya dalam membentuk keunikan itu berjalan seiring dengan proses, seperti Kak Jie bilang,”... ini by proses ya, tapi orang-orang lain bilang, blog ku ini terkonsep”.

Brand positioning dapat saja berganti beberapa kali sampai akhirnya menemukan program yang benar-benar sukses untuk dijalankan. Hal ini juga yang sempat dialami oleh kak Jie. Di tahun pertama 2004-2005 Kak Jie menyebut masa labil (masa galau) hingga akhirnya saat ini kak Jie memilih untuk konsisten nge-blog tentang kuliner. Awalnya, kak Jie tidak terpikir untuk membuat blog, karena menurut dirinya blog (seting cerita tahun 2004) itu berisi tentang percintaan dan hal-hal yang melow yang menurutnya tidak sesuai dengan background IT pada dirinya(Information Technology). Akan tetapi berkat ‘paksaan’ dari temannya, Sugi (kata Kak Jie, boleh tulis kok namanya ), blog itu tidak selalu tentang percintaan tetapi bisa tentang berbagai hal yang kamu senangi. 

Alhasil Kak Jie mulai menulis tentang IT, akan tetapi yang mengkomen mengenai blognya hanya 1 atau 2 orang, karena tidak semua orang paham atau tahu akan IT.  Seperti layaknya merk suatu produk perusahaan yang merupakan persepsi kolektif dalam para konsumennya, brand kita juga begitu, terdiri dari berbagai persepsi yang didalamnya muncul pertanyaan-pertanyaan apa yang mereka pikirkan tentang brand yang aku tawarkan, apakah yang mereka percaya tentang brand yang aku tawarkan.

Lanjutnya, dari kegalauan (kelabilan) selama satu tahun itu, dengan secara tidak sengaja waktu jalan-jalan kak Jie memotret makanan dan di-upload-lah  kedalam blognya, dan ternyata, langsung dikomen oleh 40 orang. Dari ketidaksengajaan ini, Kak Jie memilih untuk mulai me-review  tentang makanan-makanan, mulai foto makanan dan kemudian di upload, dan karena antusiasme dan support dari para pembaca, akhirnya Kak Jie konsisten untuk nge-blog tentang kuliner sampai saat ini.

Apa sih yang membuat blog inijie.com akhirnya bisa menerapkan brand positioning yang oke dalam membentuk personal brand sebagai bloger kuliner? Kak Jie memilih untuk “berubah” menjadi sang avatar (inget Avatar:The Legend of Aang?  hehe) tetapi bukan gabungan 4 bangsa yakni suku air, kerajaan bumi, negara api, dan pengembara udara, melainkan kak Jie menggabungkan 4 kepribadian yang menurutnya jika digabungkan akan menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi dirinya. Mark Zuckerberg (pencipta facebook: seorang programer), Darwis Triadi (seorang fotografer), Raditya Dika (seorang penulis), dan Pak Bondan (bapak kuliner Indonesia), yang ke-empat karakter ini sebenarnya menggambarkan diri Kak Jie sendiri. Kak Jie seorang programer (kuliah jurusan informatika), hobi foto, suka menulis, dan suka makan. Dari ke-empat kepribadian ini Kak Jie mampu membentuk strategi penempatan yang membuat dirinya berbeda dari blog-blog kuliner yang lain. 

Dari “kepemilikan” 4 kepribadian itu, Kak jie mampu membentuk personal brand sebagai seorang bloger kuliner. Brand yang baik adalah brand yang mengerti kebutuhan konsumennya dan menyediakan keuntungan unik yang menemukan mereka dengan kebutuhannya. Segmentasi konsumenpun menurut Kak Jie tersaring dengan sendirinya. Karena Inije.com berisi tentang seputar makanan, tempat nongkrong atau jalan-jalan yang seru maka mayoritas pembacanya berusia 18-35 tahun, yakni mahasiswa atau profesional muda yang kebutuhannya saat ini didominasi oleh kebutuhan traveling, kuliner, dan tempat santai untuk refreshing.

Dari pembahasan diatas, konsistensi kak Jie untuk menggabungkan 4 kepribadian sebagai strategi brand positioning, akhirnya membuat kak Jie mampu membentuk personal brand yang kuat sebagai seorang bloger kuliner.  4 kepribadian itu tidak bisa dipisahkan, kalau dipisah nanti jadi beda..” (hasil cuplikan di akhir percakapan dengan kak Jie).

-dewi melani-


1 komentar:

  1. Nicely summarized our dialog in good phrases..
    Persis, give benefit to others.. it's where everything starts :)

    Thx Ewik :)

    Jiewa
    http://www.inijie.com

    BalasHapus